Blogging – Tak terasa setahun sudah PS merasakan nikmatnya domain .id yang merupakan domain tingkat atas di Indonesia. Mungkin sebagian orang yang masih awam merasa bingung dengan istilah tersebut, jadi perlu sedikit di samakan persepsi terlebih dahulu he he he.
Kembali ke inti dari tulisan ini, sebenarnya hanya sekedar berbagi kisah menyenangkan setahun yang lalu saat berhasil menempati posisi juara dalam sebuah lomba yang diselenggarakan oleh Internet Sehat dengan mengusung tema keselamatan anak dan remaja di internet. Memang banyak kontes-kontes yang bisa dijumpai di internet dan PS memang tidak begitu berminat dengan kompetisi di dunia maya karena memang blog ini tidak diperuntukkan untuk itu. Tapi entah mengapa saat itu begitu tertarik dan ingin berpartisipasi untuk mengangkat tema tersebut.
Berapa sih Harga Domain .ID sekarang?
Proses demi proses pun coba dilaksanakan dan banyak mencari referensi serta sumber untuk menulis sebuah artikel yang bertemakan keselamatan anak dan remaja. Bumbu-bumbu search engine optimisation (SEO) pun coba PS sertakan dalam artikel dan blogwalking kesana-kemari dengan meninggalkan URL tersebut. Dengan semangat untuk memperoleh juara dan mendapatkan domain tingkat atas Indonesia yang baru diluncurkan yaitu .id (baca: dot id) seharga Rp 550.000,- /tahun secara cuma-cuma. Siapa yang ndak kepincut dengan hadiahnya coba? walau entah kuat memperpanjang atau tidak wkwkwkwkkkkkk…. tapi setidaknya kan pernah merasakan nikmatnya domain .id he he he
Beberapa hari kemarin memang sudah masuk surat tagihan dari penyedia .id tersebut yang meminta pembayaran perpanjangan agar segera dilakukan, sehingga alamat blog PS yang .id bisa diakses lagi. Tapi ya itu, kondisi ekonomi sekarang kan sedang kurang sehat plus ditambah dengan pencabutan subsidi BBM yang menyiksa, belum lagi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus melambung tinggi ke angkasa ….. Stopp….!! ngomong wae lagi kanker mas! kantong kering, ora usah mbulet-mbulet ngono kui!!! (terjemahan: bilang saja sedang kanker kak! kantong kering, tidak usah putar-putar seperti itu!!!) he he he ya pada intinya seperti itu. Masak iya cuma pejabat doang yang boleh pencitraan dan ‘ngomong mbulet‘ ?
Jadi kesimpulan dari kisah ini adalah bahwa rasa dan kenikmatan yang dihasilkan oleh country code top level domain .id dengan .my.id adalah sama saja, tergantung dari apa dan bagaimana sang pemilik mengelolanya. Dengan 110rb saja sudah cukup, memang kudu ikhlas meninggalkan yang 550rb dan mindahin semua tulisan yang terbit disana agar diterbitkan ulang disini.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Bijak. Komentarmu akan tampil pada domain publik yang dapat diakses dari seluruh dunia tanpa batas Ruang dan Waktu.