Mengurus Surat Keterangan Sehat Rohani

Mengurus Surat Keterangan Sehat Rohani – Halo brother and Sister pembaca setia blog kesayangan ini, semoga dalam kondisi sehat berbahagia bersama orang-orang terkasih. Setelah menunggu beberapa minggu setelah pengumuman kelulusan CPNS tahun 2018 diterbitkan, akhirnya keluar juga pengumuman pemberkasan guna pengusulan nomor induk pegawai (NIP). Salah satu dari sekian poin yang ada, yaitu tentang surat keterangan sehat jasmani, rohani dan bebas napza. Awalnya di umumkan akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, tapi terbit pemberitahuan lanjutan khusus surat keterangan sehat rohani boleh di proses di luar RSUD setempat. Dikarenakan belum tersedianya psikiatri (dokter spesialis kejiwaan) untuk memeriksa peserta seleksi yang dinyatakan lulus.

Sontak membuat OmPrap kaget dan merubah rencana perjalanan kembali ke bumi Gayo yang indah dan full of memories 🙂 Kagetnya bukan karena harus mengurus di wilayah lain, tapi baru tahu kalau surat keterangan sehat rohani itu tidak menjadi satu kesatuan dengan surat keterangan berbadan sehat. Setelah mencari referensi dan informasi di internet perihal surat ini, diketahuilah bahwa SKSR ini berkaitan dengan mental/kondisi kejiwaan kita. Tujuannya untuk mengetahui apakah kita dalam kondisi terguncang jiwanya atau masih dalam tingkat batas normal. ha ha ha gileee luu ndroo….

RSUD Soehadi Prijonegoro yang dahulu bernama RSUD Sragen menjadi target utama karena lokasinya paling dekat dengan tempat tinggal dan berharap ada dokter spesialis kejiwaan disana. Sekira pukul sembilan pagi kami pun berangkat menuju lokasi rumah sakit Sragen ini yang terletak di tepi jalan raya Sukowati (depan rumah tahanan Sragen). Tak ada antrian yang cukup berarti saat tiba di lokasi, langsung menuju loket informasi untuk mengetahui prosedur pengurusan surat rohani dari petugas rumah sakit. Sempat di arahkan ke loket khusus peserta cpns 2018 yang disediakan pihak RSUD, tapi OmPrap bersikukuh untuk lewat jalur reguler karena yang di urus hanya surat rohani saja. Memang untuk loket khusus tersebut nantinya menerbitkan surat keterangan semua yang berkaitan dengan kesehatan, jadi semacam paket hemat dengan biaya total 600ribu kurang sedikit.

Setelah menjelaskan kepada petugas jikalau OmPrap mendaftar di luar pulau Jawa, akhirnya petugas pun memahami dan mengizinkan proses melalui jalur umum sebagaimana pasien umum lainnya. Alhamdulillah, bisa lebih hemat lah 🙂 pikir ku kala itu. Usai mendaftar lalu di arahkan menuju Poli Jiwa dengan nomor urut ruang poli tujuh, sempat jumpa juga dengan kawan kuliah satu kelas dulu yang juga mengurus surat kesehatan disini. Alhamdulillah, bahagia rasanya mengetahui ada kawan yang lolos seleksi. Sejenak bersua dan bercerita walau tak sempat cipika-cipiki ha ha ha, lanjut ngetrip lagi ke ruang periksa jiwa. Masih terbayang pas awal-awal masa kuliah dulu dengan kawan yang jumpa ini tadi, heemmmmmm…. wes wes wes…. buyar kabeh malahan… skip…. skip…. skippp…..

Sekitar 180-an soal yang membuat gejolak di dalam jiwa pun akhirnya terselesaikan, saat mengerjakan soal tersebut tak jarang membuat senyum-senyum sendiri ha ha ha Semoga saja hasilnya tidak dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan. Hasil tes kejiwaan tersebut di bawa kembali ke ruang konsultasi di Poli Jiwa RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen sekaligus konsultasi jika ditemukan hal janggal dari hasil tes. Alhamdulillah semua seperti dilancarkan, tak ada kejanggalan dari hasil tes dan sempat bertukar pengalaman dengan dr. Ana Yuliani, Sp.KJ, M.Kes seputar karir jadi ASN dan alasan OmPrap memilih mengabdi di ujung Sumatera yang tentu jauh dari keluarga plus istri untuk sementara waktu. Ya karena….. sorry privacy bro 🙂 hampir aja khilaf, karena pada dasarnya konsultasi dengan dokter spesialis itu bukan hal untuk diketahui publik.

Mengambil Surat Keterangan Sehat Rohani

Untuk hasil tes memang bisa diketahui saat konsultasi, tapi untuk penerbitan surat keterangannya sehari setelahnya baru dapat di ambil. Skip to the day after aja lah….

Kembali ke RSUD di kabupaten Sragen untuk mengambil surat keterangan sehat rohani yang sedikit ada drama dimana surat keterangan untuk OmPrap tidak ada di tumpukan. Sehingga membuat petugas plus bu dokter pun membantu mencari sampai menghubungi petugas administrasi/tata usaha yang juga ikut kebingungan karena seharusnya sudah ada. Bukti lunas pembayaran untuk pemeriksaan dan konsultasi pun dipinjam untuk diproses di bagian tata usaha. Alhamdulillah, pelayanan petugas rumah sakit yang cepat tanggap dan sigap patut di apresiasi top pokok’e!

Karena hal ini pula OmPrap merasa marem/puas, sebab surat keterangannya langsung ditandatangani bu dokter dihadapan kami sambil berbagi pengalaman ha ha ha pokok’e istimewa lur wkwkwkwkwkkkk… Terima kasih bu dokter dan bapak-bapak yang bertugas di poli jiwa dan tata usaha rumah sakit umum daerah kabupaten Sragen.

Untuk pengurusan surat rohani ini habis biaya sekitar 400ribu yang meliputi biaya pemeriksaan kejiwaan, biaya transportasi, plus biaya mampir jajan di ayam geprek Sragen 😀 see you on the next trip guys,

Tidak ada komentar