Elon Musk Beli Twitter 682,5 T dan Petingginya Langsung Pecat

Teknologi / Sosial Media - Pada 14 April, Elon Musk secara terbuka perlihatkan bahwa dia mendambakan belanja Twitter sepenuhnya. Dia menawarkan US$44 triliun atau setara Rp 682,5 triliun untuk Twitter. Dewan direksi Twitter mulanya menolak tawaran itu, bahkan menyebabkan keputusan spesifik demi menghambat Musk belanja perusahaan secara paksa.

Menurut Musk, Twitter udah kehilangan arah. Dia menilai Twitter amat sering menghambat pembicaraan. Padahal, menurut Musk, sebagai "balai kotanya dunia", Twitter perlu menempatkan kebebasan berpendapat di atas segala-galanya. Musk perlihatkan tidak hiraukan bersama "ekonomi mirip sekali" dalam sebuah wawancara di konferensi TED2022 di Vancouver, Kanada. Namun beberapa bulan setelah kesepakatan itu, nilai saham perusahaan-perusahaan teknologi jatuh. Nilai Twitter pun ikut menurun. Banyak analis merasa mempertanyakan apakah Musk membayar amat mahal untuk memperoleh Twitter. Musk merasa mengajukan sejumlah pertanyaan secara publik, salah satunya, berapa banyak account pengguna asli Twitter?

Miliarder terkaya di dunia menurut Forbes dan Bloomberg ini, udah bertahun-tahun mengeluhkan banyaknya account bot di Twitter. Setelah tawarannya diterima, Musk berulang kali meminta Twitter berikan information tentang berapa banyak sesungguhnya pengguna asli dari platform tersebut.


Sejumlah Petinggi Langsung di Pecat

Tak perlu menunggu lama, pada hari Kamis yang sama, Elon Musk dilaporkan segera "bersih-bersih" Twitter bersama cara memecat setidaknya empat orang dari jajaran eksekutif Twitter. Adapun keempat eksekutif Twitter yang dipecat Elon Musk pasca-akuisisi ini meliputi Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, penasihat umum Sean Edgett.

Menurut Info orang dalam, setidaknya salah satu eksekutif yang dipecat oleh Elon Musk, sampai dikawal keluar gedung kantor pusat Twitter di San Francisco, AS, alias perlu meninggalkan kantor Twitter pas itu juga. Sedikit kilas balik, Parag Agrawal sendiri ditunjuk sebagai CEO pada November 2021, menukar CEO Jack Dorsey. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Agrawal sesungguhnya secara terbuka berselisih bersama Musk soal akuisisi Twitter ini. Elon Musk termasuk sempat mengkritik peran bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde dalam keputusan moderasi konten di Twitter. Namun, bos-bos Twitter yang kabarnya dipecat itu belum memberikan komentar berkenaan masalah ini.

Src : detik, kompas, liputan6, twitter.com/elonmusk

Pak Prapto Guru
Blognya Guru Pendidikan Dasar - Belajar, Belajar & Belajar

Tidak ada komentar