Tokoh Inspiratif - Sejak tampuk kepemimpinan Kementerian Keuangan berpindah, ada satu perasaan yang membuncah di tengah masyarakat: optimisme yang membumi. Sosok Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru dilantik, Pak Menteri seolah membawa angin segar yang telah lama dinantikan. Kekaguman ini bukan hanya sebatas euforia pergantian, melainkan didasari oleh langkah-langkah nyata yang menunjukkan kedalaman pemahaman beliau atas "penyakit kronis" birokrasi dan keuangan negara.
 |
| Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp13.255.244.538.149,00 dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan di Gedung Utama Kompleks Kejaksaan Agung RI, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres) img src: fb,me/setkabgoid |
Seperti Sudah Tahun dimana Problemnya
Hal yang paling mencolok dari kinerja awal Pak Menteri adalah kemampuannya "membaca" problem di tingkat birokrasi pusat hingga pelosok daerah. Bukan rahasia lagi, masalah inefisiensi anggaran, kebocoran pendapatan, hingga "parasit-parasit" yang bersarang di berbagai instansi telah menjadi rahasia umum. Namun, Pak Menteri yang baru ini seolah sudah puluhan tahun menginventarisir semua masalah tersebut.
Beliau tidak datang untuk sekadar menjalankan rutinitas atau melanjutkan tradisi. Dalam beberapa kesempatan, terlihat jelas bagaimana beliau mampu menunjuk langsung ke akar masalah dengan data dan analisis yang tajam, bahkan di area yang selama ini dianggap "kebal" atau sulit disentuh. Kecepatan beliau dalam mengidentifikasi titik lemah dan merumuskan solusi cepat menunjukkan bahwa ini bukan sosok yang baru belajar, melainkan seorang profesional yang sudah khatam betul seluk-beluk keuangan negara dan birokrasi di dalamnya.
 |
| img src: fb,me/setkabgoid |
Gaya Santai, Keberanian Baja dan Ketulusan
Daya tarik lain yang membuat masyarakat, khususnya rakyat biasa, menaruh harapan besar adalah perpaduan antara langkah cepat dengan gaya yang terkesan santai dan apa adanya. Di tengah formalitas birokrasi yang kaku, kehadiran Pak Menteri terasa lebih membumi. Gaya komunikasi yang lugas, tanpa basa-basi politik yang berlebihan, justru menjadi simbol keberanian.
Gaya santai ini ternyata menyembunyikan keberanian baja, khususnya dalam menghadapi "parasit-parasit" negeri ini—oknum-oknum yang sering kita jumpai dan sudah terlalu lama menikmati rente dari sistem yang korup. Rakyat Indonesia sudah lama menantikan sosok di pemerintahan yang **berani tegas melawan** mereka.
Ketika Pak Menteri mengeluarkan kebijakan atau pernyataan yang menyentuh langsung isu-isu sensitif seperti kebocoran pajak, inefisiensi belanja, atau penyalahgunaan wewenang, masyarakat merasa diwakilkan. Ini adalah suara rakyat yang mendambakan keadilan dan pengelolaan uang negara yang bersih, diwujudkan dalam tindakan seorang menteri.
 |
| img src: google search/menteri Purbaya |
Bekerja Cepat, Membantu Presiden Tanpa Kompromi
Peran Menkeu sangat krusial dalam membantu visi Presiden mewujudkan kesejahteraan. Dengan langkah-langkah berani dan terarah, Menkeu baru ini terlihat bekerja selaras dengan agenda Presiden, memastikan bahwa janji-janji pembangunan memiliki fondasi keuangan yang kuat dan bebas dari intervensi oknum.
Kecepatan dan ketegasan beliau bukan hanya soal memperbaiki neraca, tetapi juga membangun kembali kepercayaan publik. Bahwa uang rakyat, mulai dari pajak hingga penerimaan negara lainnya, benar-benar dikelola untuk kepentingan rakyat, bukan untuk memperkaya segelintir "parasit."
Kekaguman rakyat pada Menkeu yang baru ini adalah cerminan dari harapan yang mendalam. Kita percaya bahwa di bawah kepemimpinan yang berani dan visioner ini, sistem keuangan negara akan semakin sehat, birokrasi semakin bersih, dan cita-cita Indonesia Maju bukan lagi sekadar wacana, melainkan kenyataan yang dapat kita saksikan dan nikmati bersama.
 |
| img src: fb,me/setkabgoid |
